Berikut ini adalah beberapa kisah atau yang menjasi inspirasi Saya bahwa betapa berartinya hidup ini, semoga para Readers jg terinspirasi seperti Saya,,, Tetap Semangat menjalani hidupmu para Readers, semoga hari mu saat ini lebih menyenangkan lagi,,, Don't forget to keep your smile...(^_^)
Semangkuk Bakmi Panas
> Pada malam
> itu Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah,
> Ana segera
> meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan
> di suatu jalan,
> ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
>
>
>
> Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi
> dan ia mencium
> harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan
> semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.
>
>
>
> Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan
> kedainya, lalu berkata,
>
> "Nona,
> apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?"
>
>
> "Ya, tetapi,
> aku tidak membawa uang." jawab Ana
> dengan malu-malu
>
> "Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu." jawab si
> pemilik kedai,
>
> "Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi
> untukmu".
>
>
>
>
>
> Tidak lama
> kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan
> semangkuk bakmi.
>
> Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya
> mulai berlinang.
>
> " Ada apa,
> nona?" tanya si pemilik kedai.
>
> "Tidak apa-apa. Aku hanya terharu.” jawab Ana sambil
> mengeringkan
> air matanya.
>
> "Bahkan seorang yang baru kukenal pun memberi aku
> semangkuk bakmi!,
> tetapi, ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku,
> mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku
> agar jangan kembali
> lagi ke rumah. Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi
> begitu peduli
> denganku dibandingkan dengan ibu kandungku
> sendiri." katanya kepada
> pemilik kedai.
>
>
>
> Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik
> nafas panjang dan berkata "Nona mengapa kau
> berpikir seperti
> itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya
> memberimu semangkuk
> bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak
> bakmi dan nasi untukmu
> saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak
> berterima kasih
> kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya."
>
>
>
> Ana terhenyak mendengar hal tersebut.
>
> "Mengapa
> aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk
> semangkuk bakmi dari orang
> yang baru kukenal, aku begitu
> berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang
> memasak untukku selama bertahun-tahun,
> aku bahkan tidak
> memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena
> persoalan sepele, aku
> bertengkar dengannya.”
>
>
>
>
>
>
>
> Ana segera
> menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya
> untuk segera pulang ke
> rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia
> memikirkan kata-kata yang harus
> diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu
> rumah, ia melihat
> ibunya dengan wajah letih dan cemas.
> Ketika bertemu dengan Ana,
> kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah:
> "Ana, kau sudah
> pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan
> makan malam dan makanlah
> dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin
> jika kau tidak
> memakannya sekarang".
>
>
>
> Pada saat itu
> Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis
> di hadapan ibunya.
>
>
>
> Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih
> kepada orang lain di
> sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan
> kepada kita.
>
> Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita
> (keluarga),
> khususnya orang tua kita, kita harus ingat
> bahwa kita berterima
> kasih kepada mereka seumur hidup kita.
>
>
>
> RENUNGAN:
>
> BAGAIMANA PUN KITA TIDAK BOLEH MELUPAKAN JASA ORANG TUA
> KITA.
>
> SERINGKALI KITA MENGANGGAP PENGORBANAN MEREKA MERUPAKAN
> SUATU PROSES ALAMI
> YANG BIASA SAJA, TETAPI KASIH DAN KEPEDULIAN ORANG TUA
> KITA ADALAH HADIAH PALING BERHARGA YANG DIBERIKAN
> KEPADA KITA SEJAK
> KITA LAHIR.
>
> PIKIRKANLAH HAL ITU…
>
> APAKAH KITA MAU MENGHARGAI PENGORBANAN TANPA SYARAT DARI
> ORANG TUA KITA?
>
>
>
> HAI ANAK-ANAK, TAATI DAN HORMATILAH ORANG TUAMU DALAM
> KESEHARIANMU, KARENA
> ITULAH HAL YANG TERINDAH DIMATA TUHAN.
> itu Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah,
> Ana segera
> meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan
> di suatu jalan,
> ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
>
>
>
> Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi
> dan ia mencium
> harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan
> semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.
>
>
>
> Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan
> kedainya, lalu berkata,
>
> "Nona,
> apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?"
>
>
> "Ya, tetapi,
> aku tidak membawa uang." jawab Ana
> dengan malu-malu
>
> "Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu." jawab si
> pemilik kedai,
>
> "Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi
> untukmu".
>
>
>
>
>
> Tidak lama
> kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan
> semangkuk bakmi.
>
> Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya
> mulai berlinang.
>
> " Ada apa,
> nona?" tanya si pemilik kedai.
>
> "Tidak apa-apa. Aku hanya terharu.” jawab Ana sambil
> mengeringkan
> air matanya.
>
> "Bahkan seorang yang baru kukenal pun memberi aku
> semangkuk bakmi!,
> tetapi, ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku,
> mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku
> agar jangan kembali
> lagi ke rumah. Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi
> begitu peduli
> denganku dibandingkan dengan ibu kandungku
> sendiri." katanya kepada
> pemilik kedai.
>
>
>
> Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik
> nafas panjang dan berkata "Nona mengapa kau
> berpikir seperti
> itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya
> memberimu semangkuk
> bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak
> bakmi dan nasi untukmu
> saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak
> berterima kasih
> kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya."
>
>
>
> Ana terhenyak mendengar hal tersebut.
>
> "Mengapa
> aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk
> semangkuk bakmi dari orang
> yang baru kukenal, aku begitu
> berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang
> memasak untukku selama bertahun-tahun,
> aku bahkan tidak
> memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena
> persoalan sepele, aku
> bertengkar dengannya.”
>
>
>
>
>
>
>
> Ana segera
> menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya
> untuk segera pulang ke
> rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia
> memikirkan kata-kata yang harus
> diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu
> rumah, ia melihat
> ibunya dengan wajah letih dan cemas.
> Ketika bertemu dengan Ana,
> kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah:
> "Ana, kau sudah
> pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan
> makan malam dan makanlah
> dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin
> jika kau tidak
> memakannya sekarang".
>
>
>
> Pada saat itu
> Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis
> di hadapan ibunya.
>
>
>
> Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih
> kepada orang lain di
> sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan
> kepada kita.
>
> Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita
> (keluarga),
> khususnya orang tua kita, kita harus ingat
> bahwa kita berterima
> kasih kepada mereka seumur hidup kita.
>
>
>
> RENUNGAN:
>
> BAGAIMANA PUN KITA TIDAK BOLEH MELUPAKAN JASA ORANG TUA
> KITA.
>
> SERINGKALI KITA MENGANGGAP PENGORBANAN MEREKA MERUPAKAN
> SUATU PROSES ALAMI
> YANG BIASA SAJA, TETAPI KASIH DAN KEPEDULIAN ORANG TUA
> KITA ADALAH HADIAH PALING BERHARGA YANG DIBERIKAN
> KEPADA KITA SEJAK
> KITA LAHIR.
>
> PIKIRKANLAH HAL ITU…
>
> APAKAH KITA MAU MENGHARGAI PENGORBANAN TANPA SYARAT DARI
> ORANG TUA KITA?
>
>
>
> HAI ANAK-ANAK, TAATI DAN HORMATILAH ORANG TUAMU DALAM
> KESEHARIANMU, KARENA
> ITULAH HAL YANG TERINDAH DIMATA TUHAN.
Untuk Ibuku, Istriku, anak2ku & teman2ku
Kepada Wanita Cantik......
Seorang anak laki-laki kecil bertanya
Kepada ibunya "Mengapa ibu menangis?"
"Karena aku seorang wanita", kata
Sang ibu kepadanya.
"Aku
Tidak mengerti", kata anak itu.
Ibunya hanya memeluknya Dan berkata,
"Dan kau tak akan pernah mengerti"
Kemudian anak laki-laki itu bertanya
Kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka menangis tanpa Alasan?"
"Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh
Ayahnya.
Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.
Akhirnya
Ia menghubungi Tuhan, Dan Ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah
Menangis?"
Tuhan berkata:
"Ketika Aku
Menciptakan seorang wanita, IA diharuskan untuk menjadi seorang yang
Istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun,
Harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "
"Aku
Memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak Dan menerima
Penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya "
"Aku
Memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain
Menyerah, Dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan Dan kelelahan tanpa
Mengeluh "
"Aku
Memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan,
Bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya "
"Aku
Memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya Dan
Melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya"
"Aku
Memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik
Takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya Dan
Ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu"
"Dan
Akhirnya, Aku memberinya air Mata untuk diteteskan.
Ini adalah
Khusus miliknya untuk digunakan kapan pun IA butuhkan."
"Kau tahu:
Kecantikan
Seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang IA
Tampilkan, atau bagaimana IA menyisir rambutnya."
"Kecantikan
Seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya -
Tempat dimana cinta itu Ada ."
Seorang anak laki-laki kecil bertanya
Kepada ibunya "Mengapa ibu menangis?"
"Karena aku seorang wanita", kata
Sang ibu kepadanya.
"Aku
Tidak mengerti", kata anak itu.
Ibunya hanya memeluknya Dan berkata,
"Dan kau tak akan pernah mengerti"
Kemudian anak laki-laki itu bertanya
Kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka menangis tanpa Alasan?"
"Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh
Ayahnya.
Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.
Akhirnya
Ia menghubungi Tuhan, Dan Ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah
Menangis?"
Tuhan berkata:
"Ketika Aku
Menciptakan seorang wanita, IA diharuskan untuk menjadi seorang yang
Istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun,
Harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "
"Aku
Memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak Dan menerima
Penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya "
"Aku
Memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain
Menyerah, Dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan Dan kelelahan tanpa
Mengeluh "
"Aku
Memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan,
Bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya "
"Aku
Memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya Dan
Melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya"
"Aku
Memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik
Takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya Dan
Ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu"
"Dan
Akhirnya, Aku memberinya air Mata untuk diteteskan.
Ini adalah
Khusus miliknya untuk digunakan kapan pun IA butuhkan."
"Kau tahu:
Kecantikan
Seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang IA
Tampilkan, atau bagaimana IA menyisir rambutnya."
"Kecantikan
Seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya -
Tempat dimana cinta itu Ada ."
YANG TIDAK BISA DIUCAPKAN SEORANG AYAH
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.. akan sering merasa kangen sekali dengan Ibunya.
Lalu bagaimana dengan AYAH?
Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata AYAH-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang AYAH bekerja dan dengan wajah lelah AYAH selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.. AYAH biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah AYAH mengganggapmu bisa, AYAH akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu AYAH, jangan dilepas dulu roda bantunya"
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa AYAH dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi AYAH akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, AYAH melakukan itu karena AYAH tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, AYAH yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu AYAH benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada AYAH untuk dapat izin keluar malam, dan AYAH bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa AYAH melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi AYAH, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga...
Setelah itu kamu marah pada AYAH, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu... Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu....
Tahukah kamu, bahwa saat itu AYAH memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa AYAH sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, AYAH akan memasang wajah paling cool sedunia.... :
AYAH sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati AYAH merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan AYAH melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan AYAH adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...dan setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut... ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati AYAH akan mengeras dan AYAH memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti AYAH akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan AYAH"
Setelah lulus SMA, AYAH akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan AYAH itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh AYAH tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan AYAH
Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... AYAH harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan AYAH terasa kaku untuk memelukmu?
AYAH hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal AYAH ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang AYAH lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
AYAH melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah AYAH.
AYAH pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan AYAH tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut AYAH adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin AYAH, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti AYAH belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu AYAH merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
AYAH adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
AYAH akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada AYAH untuk mengambilmu darinya.
AYAH akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena AYAH tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya.... Saat AYAH melihatmu duduk di Panggung Pelaminan
bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, AYAH
pun tersenyum bahagia.....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu AYAH pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
AYAH menangis karena AYAH sangat berbahagia, kemudian AYAH berdoa.... Dalam lirih doanya kepada Tuhan, AYAH berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."
Setelah itu AYAH hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
AYAH telah menyelesaikan tugasnya....
AYAH, Bapak, Papa atau Abah kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..
Lalu bagaimana dengan AYAH?
Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata AYAH-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang AYAH bekerja dan dengan wajah lelah AYAH selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.. AYAH biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah AYAH mengganggapmu bisa, AYAH akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu AYAH, jangan dilepas dulu roda bantunya"
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa AYAH dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi AYAH akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, AYAH melakukan itu karena AYAH tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, AYAH yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu AYAH benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada AYAH untuk dapat izin keluar malam, dan AYAH bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa AYAH melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi AYAH, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga...
Setelah itu kamu marah pada AYAH, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu... Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu....
Tahukah kamu, bahwa saat itu AYAH memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa AYAH sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, AYAH akan memasang wajah paling cool sedunia.... :
AYAH sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati AYAH merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan AYAH melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan AYAH adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...dan setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut... ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati AYAH akan mengeras dan AYAH memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti AYAH akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan AYAH"
Setelah lulus SMA, AYAH akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan AYAH itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh AYAH tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan AYAH
Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... AYAH harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan AYAH terasa kaku untuk memelukmu?
AYAH hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal AYAH ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang AYAH lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
AYAH melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah AYAH.
AYAH pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan AYAH tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut AYAH adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin AYAH, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti AYAH belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu AYAH merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
AYAH adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
AYAH akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada AYAH untuk mengambilmu darinya.
AYAH akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena AYAH tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya.... Saat AYAH melihatmu duduk di Panggung Pelaminan
bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, AYAH
pun tersenyum bahagia.....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu AYAH pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
AYAH menangis karena AYAH sangat berbahagia, kemudian AYAH berdoa.... Dalam lirih doanya kepada Tuhan, AYAH berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."
Setelah itu AYAH hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
AYAH telah menyelesaikan tugasnya....
AYAH, Bapak, Papa atau Abah kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..